Jumat, 20 Maret 2015

SUSUNAN LAPISAN MATAHARI

Matahari adalah pusat tata surya. Wujud matahari adalah bola gas berpijar yang sangat besar. Berpijarnya bola gas tersebut disebabkan oleh adanya reaksi fusi di bagian inti matahari. Oleh karena itu, inti matahari mempunyai suhu yang paling tinggi dibandingkan bagian-bagian yang lain. Itulah sebabnya matahari terdiri atas beberapa lapisan. Berdasarkan letaknya susunan lapisan matahari dapat dibedakan menjadi empat macam. Lapisan-lapisan tersebut mulai dari yang terdalam berturut-turut adalah:

1. Inti

Inti matahari adalah bagian yang paling dalam dari matahari. Suhu di bagian ini diperkirakan mencapai 15 juta Kelvin. Oleh karena itu, di lapisan inilah reaksi fusi dapat berlangsung. Energi hasil reaksi fusi dipancarkan ke luar secara radiasi.
2. Fotosfer (Lapisan Cahaya)

Fotosfer adalah permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 km. Lapisan inilah yang memancarkan cahaya sangat kuat. Sebagian cahaya tersebut sampai di bumi. Oleh karena itu, fotosfer disebut juga lapisan cahaya. Karena fotosfer terlalu kuat memancarkan cahaya (energi panas), suhunya menjadi sangat rendah. Berdasarkan spektrum cahaya matahari yang sampai di bumi, suhu di fotosfer diperkirakan rata-rata 5.700 K. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal ini sesuai dengan cahaya matahari yang berwarna kekuning-kuningan.
3. Kromosfer

Kromosfer adalah lapisan gas di atas fotosfer yang tebalnya sekitar 16.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut lapisan atmosfer matahari. Di lapisan bawah (dekat fotosfer), suhu kromosfer diperkirakan sekitar 4000 K. Semakin ke atas, suhu kromosfer diperkirakan mencapai 10.000 K. Kromosfer hanya dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari total. Pada saat itu, kromosfer tampak seperti gelang atau cincin yang berwarna merah. Warna merah itu menunjukkan bahwa kromosfer memancarkan cahaya lebih lemah dibandingkan dengan fotosfer.
4. Korona

Korono adalah lapisan matahari yang paling luar. Lapisan ini juga sering disebut lapisan atmosfer matahari bagian luar. Hal ini disebabkan korona juga merupakan lapisan gas. Gas yang terdapat di korona sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi matahari. Oleh karena itu, lapisan gas tersebut disebut korona, artinya mahkota. Karena merupakan lapisan gas tipis, bentuk korona selalu berubah-ubah. Tebal korona diperkirakan mencapai 2,5 juta km. Adapun suhunya diperkirakan 1 juta K. Korona dapat diamati setiap saat dengan teleskop. Teleskop yang digunakan untuk mengamati korona disebut Koronagraf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar