Theory Big bang
Teori ini adalh yang paling terkenal gan.
Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari
puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut
raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut
memungkinkan bagian-bagian kecil dan ringan terlempar ke luar dan bagian
besar berkumpul di pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu saat,
gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat di luar angkasa yang
kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama jangka waktu lebih
kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk
suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian
membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar
ke luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan
yang mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk
planet-planet, termasuk planet bumi.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara
bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam
proses pembentukan bumi, yaitu:
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan
tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke
permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
Teori Kabut Kant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan
melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para
ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh
Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan
Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat
raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya
tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar
dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat
ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat
(karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi
planet-planet dalam tata surya.
Teori Planetesimal
Seabad sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang
dikemukakan oleh Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa
pada mulanya telah terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari
asal ini didekati oleh sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya
penarikan pada bagian matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal
tadi, terjadilah ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar
dari atmosfer matahari, kemudian mengembun dan membeku sebagai
benda-benda yang padat, dan disebut planetesimal. Planetesimal ini dalam
perkembangannya menjadi planet-planet, dan salah satunya adalah planet
Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi,
dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian
karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi
pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh
Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang
besar mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan
terjadinya pasang surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih
berada dalam keadaan gas. Terjadinya pasang surut air laut yang kita
kenal di Bumi, ukuranya sangat kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa
bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi (60 kali radius orbit Bumi).
Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir sama besar dengan
matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam gunung-gunung
gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya tarik
bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa
dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari
massa matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya
kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda
tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan
penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan
di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya
terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar
mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses
pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti
Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi
kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi
matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada
suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek.
Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada
tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik
kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan
(satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang
dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama
dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti
telah dibicarakan di atas.
Teori Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut
teori ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu
bintang meledak sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang
yang tidak meledak mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka
sebaran pecahan ledakan bintang tersebut mengelilingi bintang yang tidak
meledak. Bintang yang tidak meledak itu adalah matahari, sedangkan
pecahan bintang yang lain adalah planet-planet yang mengelilinginya
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses terbentuknya bumi, yaitu:
1. Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat,
kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku
membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari
bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa
meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
2. Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi
terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona
atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar,
dan kerak bumi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar