Perkataan “rupiah” berasal dari perkataan “Rupee”,
satuan mata uang India. Indonesia telah menggunakan mata uang Gulden
Belanda dari tahun 1610 hingga 1817. Sejak tahun 1818, diperkenalkan
mata uang Gulden Hindia-Belanda. Mata uang rupiah pertama kali
diperkenalkan secara resmi pada waktu Pendudukan Jepang sewaktu Perang
Dunia II, dengan nama rupiah Hindia Belanda. Setelah berakhirnya perang,
Bank Jawa (Javaans Bank, selanjutnya menjadi Bank Indonesia) memperkenalkan mata uang Rupiah Jawa sebagai pengganti.
Mata uang Gulden Hindia-Belanda
Mata uang gulden NICA yang dibuat oleh Sekutu dan beberapa mata uang yang dicetak kumpulan gerilya juga berlaku pada masa itu.
URIPS-Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatera
Pada 8 April 1947, Gubernur Propinsi Sumatera mengeluarkan rupiah URIPS-Uang Republik Indonesia Propinsi Sumatera.
Sejak 2 November 1949, empat tahun setelah merdeka, Indonesia
menetapkan Rupiah sebagai mata uang kebangsaannya yang baru. Kepulauan
Riau dan Irian Barat memiliki variasi rupiah mereka sendiri tetapi
penggunaan mereka dibubarkan pada tahun 1964 di Riau dan 1974 di Irian
Barat.
Krisis ekonomi Asia tahun 1998 menyebabkan nilai rupiah jatuh sebanyak 35% dan membawa kejatuhan pemerintahan Soeharto.
Indonesia 500 rupiah – 1992
Rupiah merupakan mata uang yang boleh ditukar dengan bebas tetapi
diperdagangkan dengan penalti disebabkan kadar inflasi yang tinggi.
Satuan di bawah rupiah
Rupiah memiliki satuan di bawahnya. Pada masa awal kemerdekaan,
rupiah disamakan nilainya dengan gulden Hindia Belanda, sehingga dipakai
pula satuan-satuan yang lebih kecil yang berlaku di masa kolonial.
Berikut adalah satuan-satuan yang pernah dipakai namun tidak lagi
dipakai karena penurunan nilai rupiah menyebabkan satuan itu tidak
bernilai penting.
*sen, seperseratus rupiah (ada koin pecahan satu dan lima sen)
*cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa
*peser, setengah sen
*pincang, satu setengah sen
*gobang atau benggol, dua setengah sen
*ketip/kelip/stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya)
*picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya)
*tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen)
Terdapat pula satuan uang, yang nilainya adalah ⅓ tali.
*cepeng, hepeng, seperempat sen, dari feng, dipakai di kalangan Tionghoa
*peser, setengah sen
*pincang, satu setengah sen
*gobang atau benggol, dua setengah sen
*ketip/kelip/stuiver (Bld.), lima sen (ada koin pecahannya)
*picis, sepuluh sen (ada koin pecahannya)
*tali, seperempat rupiah (25 sen, ada koin pecahan 25 dan 50 sen)
Terdapat pula satuan uang, yang nilainya adalah ⅓ tali.
Satuan di atas rupiah
Terdapat 2 satuan di atas rupiah yang sekarang juga tidak dipakai lagi.
Ringgit, dua setengah rupiah (pernah ada koin pecahannya)..
Kupang, setengah ringgit..
Ringgit, dua setengah rupiah (pernah ada koin pecahannya)..
Kupang, setengah ringgit..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar