PROSES TERBENTUKNYA KEPULAUAN INDONESIA
Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan terbesar di dunia.
2/3 wilayah negara ini adalah lautan, berjajar di atasnya belasan ribu
pulau yang sambung menyambung dari Sabang sampai Merauke. Terhampar
garis pantai yang amat panjang, hutan tropis yang senantiasa menghijau
karena terguyur hujan sepanjang tahun dengan berbagai satwa cantik di
dalamnya dan puncak-puncak vulkanik yang mengintip di berbagai penjuru.
Dalam berbagai literatur keilmuan, disebutkan bahwa jumlah pulau yang dimiliki Indonesia sekitar 17.500 pulau. Dari sekian banyak pulau itu, pernahkah anda berpikir untuk mengetahui bagaimana proses pembentukannya? Mengapa kita bisa memiliki penampang alam yang sedemikian uniknya ini, yang jarang dimiliki oleh banyak negara lain? Untuk itu kali ini saya akan mengajak anda belajar bersama tentang proses terbentuknya "Zamrud Khatulistiwa".
Dalam berbagai literatur keilmuan, disebutkan bahwa jumlah pulau yang dimiliki Indonesia sekitar 17.500 pulau. Dari sekian banyak pulau itu, pernahkah anda berpikir untuk mengetahui bagaimana proses pembentukannya? Mengapa kita bisa memiliki penampang alam yang sedemikian uniknya ini, yang jarang dimiliki oleh banyak negara lain? Untuk itu kali ini saya akan mengajak anda belajar bersama tentang proses terbentuknya "Zamrud Khatulistiwa".
Sebuah teori geologi kuno menyebutkan,
proses terbentuknya daratan yang terjadi di Asia belahan selatan adalah
akibat proses pergerakan anak benua India ke utara yang bertabrakan
dengan lempeng bumi bagian utara. Pergerakan lempeng bumi inilah yang
kemudian melahirkan Gunung Himalaya. Konon
proses yang terjadi pada 20-36 juta tahun yang silam itu menyebabkan
sebagian anak benua di selatan terendam air laut, sehingga yang muncul
di permukaan adalah gugusan-gugusan pulau (nusantara) yang merupakan
mata rantai gunung berapi.
Lalu bagaimana menurut teori geologi
modern? Menurut ilmu kebumian yang lazim saat ini, pembentukan kepualuan
Indonesia terkait dengan teori tektonik lempeng. Teori tektonik
lempeng (tectonic plate) adalah teori yang menjelaskan pergerakan di
kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan bumi seperti yang
sekarang kita diami.
Pergerakan diawali dengan menunjamnya lempeng dasar samudera yang
disebabkan oleh desakan lempeng benua yang lebih tebal dan keras dan di
tempat inilah terbentuk palung laut (dasar laut yang dalam dan
memanjang). Dampak dari pergerakan lempeng terhadap wilayah Indonesia
membuat wilayah Indonesia rawan akan gempa bumi (namun juga kaya sumber
daya mineral). Padahal Indonesia terletak pada pertemuan empat lempeng
besar dunia (Lempeng Eurasia, Indo-Australia, Filipina dan Pasifik).
Lempeng-lempeng itu selalu bergerak 5-9 cm per tahun dan karena massa batuan yang bergerak besar maka energi yang dihasilkan besar pula. Hal tersebut berdampak bukan hanya pada banyaknya aktivitas vulkanis dan tektonis di Indonesia, tapi juga tenaga besar yang terjadi pada fenomena-fenomena tersebut.
Lempeng-lempeng itu selalu bergerak 5-9 cm per tahun dan karena massa batuan yang bergerak besar maka energi yang dihasilkan besar pula. Hal tersebut berdampak bukan hanya pada banyaknya aktivitas vulkanis dan tektonis di Indonesia, tapi juga tenaga besar yang terjadi pada fenomena-fenomena tersebut.
Adanya pergerakan subduksi antara dua lempeng kemudian menyebabkan
terbentuknya deretan gunung berapi dan parit samudera. Demikian pula
subduksi antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia menyebabkan
terbentuknya deretan gunung berapi yang tak lain adalah Bukit Barisan di
Pulau Sumatera dan deretan gunung berapi di sepanjang pulau Jawa, Bali
dan Lombok, serta parit samudera yang tak lain adalah Parit Jawa
(Sunda).
Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan bumi.
Lempeng tektonik terus bergerak hingga suatu saat gerakannya mengalami gesekan atau benturan yang cukup keras. Fenomena seperti inilah yang dapat menimbulkan gempa, tsunami dan meningkatnya kenaikan magma ke permukaan bumi.
Dari tiga tipe batas lempeng yang dikenal (konvergen, divergen dan
shear), terbentuknya kepulauan Indonesia dapat dijelaskan sebagai batas
lempeng konvergen dimana terjadi tumbukan antara lempeng Indo-Australia
dari selatan, lempeng Pasifik dari timur dan lempeng Asia dari utara.
Setelah dijelaskan panjang lebar tentang dasar keilmuannya, selanjutnya
mari kita masuk ke pembahasan inti. Indonesia terdiri dari 5 pulau
besar, yaitu: Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Rangkaian
pulau-pulau ini menjadi bagian utama dari kepulauan Nusantara. Di
dalamnya terdapat lebih dari 400 gunung berapi dan 130 di antaranya
termasuk gunung berapi aktif.
Sebagian dari gunung berapi itu terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut (bahkan Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif/Ring of Fire, sehingga terdapat puluhan patahan aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia). Lalu bagaimana proses pembentukan pulau-pulau utama ini?
Sebagian dari gunung berapi itu terletak di dasar laut dan tidak terlihat dari permukaan laut (bahkan Indonesia merupakan tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif/Ring of Fire, sehingga terdapat puluhan patahan aktif yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia). Lalu bagaimana proses pembentukan pulau-pulau utama ini?
Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga kepulauan Nusa Tenggara :
Pulau-pulau tersebut terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme di
bawah permukaan bumi, hasil yang dapat dirasakan di permukaan bumi
adalah adanya lava (cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari
dalam bumi). Lama kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar
membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini dikenal sebagai Island
Arc.
Pulau Sulawesi :
Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Filipina, Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.
Pulau Papua dan Kalimantan :
Keduanya terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya
permukaan bumi. Teori tektonik lempeng menyebutkan bahwa dahulu seluruh
daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang sangat luas bernama
Pangea, kemudian induk benua ini terpecah menjadi dua yaitu Godwana (di
Utara) dan Laurasia (di Selatan). Seiring berjalannya waktu kedua
lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi benua-benua
seperti sekarang.
Pulau-pulau kecil :
Proses terbentuknya pulau-pulau ini lebih sederhana dibanding yang lain.
Mereka berasal dari endapan pecahan kerang, koral dan binatang laut
lainnya. Semakin lama semakin besar dan akhirnya terbentuklah sebuah
pulau baru.
Demikianlah pembelajaran singkat kita mengenai proses terbentuknya
kepulauan Indonesia. Hal yang dapat dipetik adalah bagaimana kita dapat
menjaga keindahan alam yang ada ini sebagai sebuah warisan agung proses
pembentukan muka bumi. Kekayaan mineral yang ada di dalamnya bukanlah
benda tak berharga yang dapat digunakan tanpa pertimbangan keseimbangan
kehidupan. Selain itu semoga proses yang telah dijelaskan di atas
menyadarkan kita untuk senantiasa siap menghadapi berbagai bencana alam
yang memang menjadi bagian tak terpisahkan dari kepulauan nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar